Jumat, 24 Februari 2012

Menakar Kualitas Diri Sebagai Profesional, penetration of professional value


"Sesungguhnya orang orang yang bertakwa apabila mereka ditimpa was was dari setan ,mereka (segera) ingat kepada Allah ,maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan kesalahannya ". QS Al A'raf 201



Bergelar Sarjana Ekonomi dengan berbagai sertifikat dan ikut berbagai macam organisasi saat menjadi mahasiswa ,namun tetap tidak mampu menujukkan “kelas”nya saat bekerja. Sebagai  karyawan honorer disuatu BMUN hanya ikut ikutan rekan kerja untuk bermalas malasan. Bekerja menunggu perintah dan lebih suka bermain game di computer milik organisasi daripada memilih  mencari sesuatu yang bisa dikerjakan.Jika perilaku demikian diteruskan maka tentu saja akan merusak citra kinerja pribadi.



Sementara itu lulusan SMK,yang pernah bekerja di sebuah toko elektronik sebagai tenaga serabutan,bekerja ditempat yang sama  seperti sarjana ekonomi tadi.Sebagai pegawai layanan operasional tentu pekerjaan yang menguras fisiknya harus dijalankan . Dengan perasaan suka cita dia selesaikan pekerjaannya secara optimal.Bahkan selalu berusaha menanyakan kepada  unit bidang kerja bersangkutan….”masih adakah pekerjaan yang bisa lakukan pak/bu”.Hampir setiap hari tidak ada jam baginya untuk bersantai  namun dirinya sangat puas karena benar benar bekerja. Sampai  ada peluang bea siswa melanjutkan studi ke perguruan Tinggi dan karyawan honorer yang  satu ini mendapatkan tawaran kesempatan itu. Saat ini beliau menduduki jabatan Kasie kepegawaian di organisasi dimana tempatnya ia bekerja sebagai pelayan” operasional”.


Sekilas start awal sebagai pegawai di tempat yang sama bagi karyawan bisa sama walau beda kedudukan lantaran beda ijasah namun yang membuat seseorang bisa sukses adalah penetration of  professional  value  yakni sikap mental ,etos kerja,kesungguhan,profesionailtas dan mutu hasil kerja.Pada akhirnya apapun packaging anda (sarjana –jabatan ) namun jika elemen elemen yang penting dari professional  value itu tidak anda miliki anda  tiadk akan masuk perhitungan. Jika mendapatkan kedudukan tidak akan bertahan lama karena anda tidak dapat diukur performance indicator nya. Atasan ,owner serta stake holder  hanya tahu bahwa siapapun anda  ,harus bisa menunjukkan kinerja yang terukur dan hasil kerja yang memuaskan.

Semestinya tingkat pendidikan ekivalen dengan sikap mental dalam bekerja,stake holder punya persepsi tertentu terhadap mutu kinerja dan kualitas professional yang anda tampilkan.Sikap mental dalam bekerja secara professional adalah investasi masa depan anda,baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan pribadi.Bagi Organisasi memilih karyawan yang memiliki kompetensi professional adalah tuntutan perasaingan .

Karyawan yang professional dipersepsi punya kualitas kinerja yang tinggi dan seakan diberi hak yang lebih tinggi untuk memberikan hasil yang terbaik bagi organisasinya.  Sebaliknya karayawan yang tidak professional dianggap sebagai beban bagi perusahaan /organisasi.Seringkali karyawan seperti ini  bisa bertahan karena titipan ,dan dapat dipastikan tidak berani mengundurkan diri lantaran memang tidak memiliki daya jual.Sesungguhnya peluang besar bagi mereka yang memiliki pendidikan tinggi  dan  better mental attitude  ,tentu menghasilkan professional value  dalam persepsi owner,atasan dan “stakeholder” lainnya. Dan persepsi inilah yang akan melejitkan potensi sukses yang anda miliki.


Persepsi yang dimiliki oleh atasan ,owner yang menentukan karir anda adalah indicator kerja yang anda tampilkan dengan hasil kerja yang mereka dapatkan.Artinya hasil kerja anda akan lebih bicara banyak daripada sekedar latar belakang pendidikan anda.Meskipun kadang subjektifitas bisa saja terjadi artinya sebagaian karyawan hanya menilai seseorang  hanya pada tampilan f”isiknya” saja .hal ini lantaran mereka belum punya pengalaman relasi yang menyenangkan dan menguntungan berhubungan bersama anda.

Tapi kalau “klien” anda sudah memiliki  pengalaman yang bisa membuatnya muncul perceived value terhadap anda maka  mereka akan mempercayai anda untuk dapat diberikan amanah/project  yang lebih tinggi.  Mutu  hasil kerja anda  bisa memiliki korelasi dengan performance feature anda,anda bisa dihargai oleh siapapun karena tampilan kinerja anda yang memuaskan.


Dalam dunia professional ,klien /stake holder adalah penentu terakhir ,merekalah yang kelak merekomendasi anda untuk dipromosikan atau dipromosingkirkan.Mereka tidak terlalu mempedulikan segala macam alasan kegagalan anda dalam menjalankan tugas ,meskipun kadang mereka tahu kondisi real yang anda hadapi.Mereka hanya mau berpikir dari sudut pandangnya sendiri.Mereka tidak mau mengerti apapun kendala ,perjuanagan dan pengorbanan anda yang mereka tahu apakah anda berhasil melaksanakan tugas atau gagal. Arti anda sudah berusaha sekuat tenaga dengan persepsi mereka bisa beda kalau sudah bicara hasil.

Kalau sudah begitu maka penting bagi anda untuk mulai menakar kualitas kompetensi professional yang saat ini anda miliki…!

Sabtu, 18 Februari 2012

“Rambu-rambu ” Etos Kerja SIswa Lulusan SMK ( Analisa Mind Set Dunia Industri )


 “Rambu-rambu ” Etos Kerja SIswa  Lulusan SMK ( Analisa Mind Set Dunia Industri )


“Dan ,Rabb kalian mewahyukan kepada lebah , “Buatlah sarang –sarang di bukit bukit ,dipohon pohon kayu dan di tempat tempat yang dibikin manusia “. QS an Najm :10




Lulusan diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi pengangguran  di Indonesia. Meskipun tidak serta merta  semua lulusan SMK bisa mendapatkan jalur karir linear melainkan ada yang menjadi wirausaha dan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Sedangkan etos kerja adalah kesadaran akan makna  seseorang tentang kinerjanya dalam mencapai target hasil.Meskipun  konten kurikulum di SMK  60% pada ketrampilan vocasional  /hard skill dan 40 % teori. Namun penanaman nilai tentang etos kerja adalah penting bagi para siswa agar kelak ketika menjadi wira usaha dan karyawan mereka dapat diserap oleh pasar industri Dibawah ini Mind set Etos kerja yang perlu ditanamkan dalam benak siswa:


Pertama : Taat Prosedur Kerja

“Karyawan yang disiplin jauh saya sukai daripada  yang menunggu  perintah”

“Tiap –tiap  dari bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya’.Qs al Qiyamah :38


Seorang pegawai harus mengetahui dengan jelas apa yang semestinya dilakukan dalam menjalankan tugasnya.Sehingga sebelum menjalankan pekerjaannya mereka selalu diawali dengan rencana yang matang,persiapan yang matang dan dukungan data yang akurat  serta  lengkap.

Solusi

Perlakuan yang dibiasakan kepada siswa adalah membiasakan siswa untuk mempelajari system dan prosedur atau SOP sebelum menjalankan tugasnya.Tujuannya agar mengurangi kesalahan fatal dalam operasionalisasi  maupun  menghindari kecelakaan kerja.   


Kedua : Bukan Sekedar Kerja

“Saya membutuhkan pegawai yang  tidak sekedar kerja menggugurkan kewajiban”.


Wahai segenap  manusia ,sesungguhnya kalian telah bekerja  dengan bersungguh sungguh menuju Rabb kalian. Maka pasti kalian akan menemukanNya . QS al Insyiqaq ;6

ss


Pegawai  yang baik tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban atas tugas  melainkan yang dapat memberikan kemampuan terbaiknya untuk  kepentingan perusahaannya.Karena pada hakikatnya klien memperkerjakan pegawai karena ada tugas yang memang diberikan  untuk diselesaikan. Oleh karena  itu ,hasil  adalah  hal mutlak yang selalu menjadi bagian dalam proses  bekerja.

Solusi


Dalam pengembangan keterampilan  perlu membangkitkan dan  mengasah  kesungguhan siswa   dalam “menyempurnakan “hasil kerjanya.Bukan sekedar menjalankan system dan prosedur  secara mekanistik.


Ketiga : Relasi

“Semestinya kan mereka tahu apa yang mesti dilakukan kenapa mesti menunggu saya..”


Dan janganlah kalian memalingkan mukamu dari manusia dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh..” Qs Luqman :18


Jika pegawai baru merasa dirinya serba salah atau takut melangkah saat sudah mengetahui  SOP nya bukan membuat atasan atau pemilik usaha merasa simpati .Justru sebaliknya mereka merasa lulusan SMK tidak profesional,mengganggu terkesan merepotkan dsb. Karena itu rasa percaya diri pegawai bersangkutan dapat meningkat jika dalam hubungan pegawai dan atasan adalah relasi usaha ,saling menguntungkan.  Sehingga ketika sudah jelas apa yang dikerjakan tidak lagi menunggu orang lain mengerjakan sebaik baik nya.

Solusi

Menanamkan bahwa sebagai karyawan/pegawai adalah mitra usaha kepada siswa adalah langkah untuk membuat siswa memiliki rasa percaya diri saat bekerja kelak.Tidak mudah minder dan berorientasi kepada hasil kerja. Tanamkan “sukses sangat bergantung pada diri sendiri bukan orang lain…”


 Keempat :Optimis


Saya suka pegawai yang satu ini berorientasi pada hasil kerja dan jarang mengeluh “


Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan . Maka,apabila kamu telah selesai dari satu urusan ,kerjakanlah urusan lain dengan sungguh sungguh. Dan hanya kepada Rabb –mulah kamu berharap Qs al –Insyirah :5-8


Pegawai professional adalah merupakan sosok orang orang yang bersemangat,optimis dan bangga kepada profesinya sehingga mereka tetap bergembira dengan bekerja  secara optimal tanpa terlalu banyak berpikir apakah yang dikerjakan ada tambahan upah atau tidak.


Solusi

Ajarkan siswa untuk memiliki daya juang mengatasi segala tantangan dan kesulitan dalam mengerjakan tugas.Baik kesulitan secara teknis maupun intrik dari rekan kerjanya. Orang optimis selalu melihat peluang dibalik kesulitan demikian juga siswa melihat kesempatan dalam tantangan kerjanya.



Kelima : Instrospeksi Diri


“saya pikir kesalahan ini wajar bagi karyawan baru seperti kamu asal kamu mau belajar tidak ada yang sulit untuk dikerjakan’


Dan janganlah kamu seperti orang orang yang lupa kepada Allah ,lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri .QS A-l Hasyr 19



Seorang pegawai  tidak boleh berkecil hati jika belum menguasai pekerjaannya secara optimal apalagi jika dirinya masuk dalam kategori karyawan baru.Instrospeksi diri penting bagi lulusan SMK karena bisa saja medan kerja  yang telah didapatnya dari magang /prakerin atau saat sekolah dulu berbeda jauh dengan kondisi dimana dirinya bekerja. Instrospeksi diri  adalah mengevaluasi  keterbatasan pengetahuan dengan tuntutan tugas ,antara ketrampilan dan target perusahaan serta sikap mental yang dibutuhkan pada perusahaan tersebut.


Solusi

Tanamkan sejak dini kerendahan hati pada siswa untuk mau menerima keterbatasan pengetahuan dan keterampilannya sambil berikan motivasi untuk memiliki kesediaan belajar  dan mempelajari sesuatu yang baru serta mengubah sikap.



Sudah saatnya lulusan SMK kita dapat memandang dunia kerja/dunia usaha membutuhkan seorang yang tangguh yang memiliki etos kerja,karena kompetisi semakin dahyat dan kebutuhan  mutu hasil kinerja menjadi tumpuan.

Rabu, 08 Februari 2012

Akhlak itu Utama dalam Berprofesi ..!


Akhlak ,itu Utama dalam Berprofesi ..!

“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya khusus menimpa orang orang yang dhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat pedih siksaNya. QS Al Anfal :25.

Pada saat mewawancari seorang calon karyawan untuk ditempatkan di sebuah perhotelan saya sempat tanyakan ,bersediakah kalian kerja lembur…tanpa tambahan upah..?.Mayoritas pelamar menolak dan malah ada yang pasang tariff . Dari 12orang pelamar hanya ada satu menjawab bersedia… !

Saya tergoda untuk bertanya ,apa alasan kamu bersedia kerja lembur… ?

Ya ,karena sebagai karyawan yang dibutuhkan perusahaan untuk kerja lembur tentu kami lakukan dengan senang hati pak ,apalagi perusahaan jasa pelayanan ,saya hanya tidak ingin mengecewakan pelanggan..!,saya pun tersenyum .

Lantas bagaimana dengan kerja lembur mu tanpa dibayar…?tanya saya lagi.

Saya tahu ini perusahaan besar,sepertinya perusahaan professional akan sangat menghargai setiap tetes keringat dari karyawannya.Saya yakin perusahaan tidak tutup mata..!”

Dari hasil “rundingan” saya bersama beberapa teman pewawancara memang gadis muda berbakat inilah yang saya rekomendasikan untuk diterima…belakangan saya mendengar sat ini sudah mendapat kedudukan yang lumayan diperusahaan tersebut.

Makin kompetitifnya suatu persaingan,akan membuat perusahaan selektif memilih karyawan pertimabangannya bukan hanya orang yang cerdas intelektualitasnya melainkan juga cerdas emosinya,artinya berakhlak.mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk image recovery apabila konsumen kecewa dan marah atas akhlak buruk karywan akan membuat perusahaan berdampak negative pada keuntungan dan kemjuan perusahaan.Perusahaan yang unggul senantiasa mengutamakan akhak diats prestasi akademik dan kompetensi.lantaran ahklak adalah identitas dan intergritas ,sedangkan ketrampilan dan pengetahuan bisa dilatihkan dan akhlak sulit dilatih bila bawaan sebelum bekerja memang jelek.

Mengapa Akhlak penting

”Telah terjadi kerusakan di bumi dan dilaut ,disebabkan perbuatan perbuatan manusia. Allah menimpakan kepada mereka akibat dari perbuatannya . Mudah mudahan mereka kembali kejalan yang benar”. QS Ar Rum 41

Factor pertama ;Sesorang tentu berharap nyaman dan bahagia saat bekerja ,orang berahklak akan berupaya dengan sepenuh hati menjalankan keyakinannya tanpa memiliki niat berbuat dosa. Yakni sebuah perbuatan yang menggelisahkan hati (karena melanggar ) serta takut dilihat orang (ketahuan curangnya). Orang berakhlak akan berupaya menjalankan tutunan agamanya dalam berprofesi ,sehingga mereka merasa bersalah jika tidak mempersembahkan yang baik dalam dedikasinya sebagai karyawan karena Tuhan mengajurkan untuk berlomba lomba dalam kebaikan.

Factor kedua :setiap bagian,devisi maupun depertemen yang dipimpin atau diawaki oleh team yang berakhak.akan senantiasa berfokus pada kinerja terbaiknya tanpa diawasi karena orang berakhlak meyakin Sang P engawas adalah Yang Maha Tahu serta hati nuraninya sendiri mereka akan berusaha ,melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan berupaya meningkat kan produktifitas.

Factor ketiga : karyawan berakhak memiliki social intelligence dapat menjaga hubungan yang baik antar karywan.bersikap baik penuh pengertian dan sopan setiap saat.menjadi anggota team work yang solid dan berkontribusi. Mudah mendapatkan kepercayaan dan respek dari rekan kerja ,atasan dan personalia. Mereka sangat memperhatikan privasi dalam hubungan antar ribadi

Faktor keempat : karyawan berakhlak akan bersungguh sungguh dalam menjalankan amanah yang diberikan kepadanya sehingga hasilnya bermutu maksimal . Bukan sosok yang menghalalkan segala cara ,gampang pamer ,egois dan merasa diri paling penting. Mereka memilih fokus untuk menyelesaikan tugas utamanya dengan sebaik baiknya agar bisa mengerjakan tugas tambahan dengan lebih baik karena hanya kemampuan terbaiknya yang dijadikan basis kinerjanya.

Jika akhlak anda gunakan sebagai kunci pembuka pintu keberhasilan dalam berprofesi maka anda akan dikenal sebagai karywan yang memiliki integritas,kepercayaan diri dan semanagat melayani yang mat dibuthkan perusahaan saat ini dan di masa depan

Jumat, 03 Februari 2012

Sikap Mental Karyawan Unggul


Kank .meskipun sebagian pegawai disini mengikuti stereotype negative dari masyarakat yakni pemalas dan mata duitan ,tapi saya sebagai karyawan tidak ingin itu terjadi pada diri saya. Bagaimana caranya agar menjadi karyawan unggul tanpa membuat karyawan lain membenci saya..?


“….maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran……QS An-Nisaa :135

Niat anda untuk berbeda dari teman pegawai lain patut dihargai ,karena bekerja yang tidak sesuai dengan hati nurani hanya akan mentangkan kecemasan ,kekecewaan dan ketidak bahagiaan.Maka fokuslah pada kemampuan membangun kinerja dengan hasil yang optimal.Dengan memberikan yang terbaik pada ;

Pelayanan Prima:

Jadilah karyawan yang bisa memberikan kepuasan kepada orang yang memberikan tugas kepada anda dengan menyajikan hasil yang maksimal. Jika perlu buatlah atasan /costumer anda sangat terkejut dengan ketepatan dan kecepatan hasil kerja anda.

Kualitas Kerja diatas rata rata

Memberikan mutu kinerja diatas rata rata-kesediaan over time untuk kepentingan perusahaan/organisasi tanpa harus ribut berapa hak yang anda terima akan membangun persepsi atasan /costumer bahwa anda memilki etos kerja positif. Serta membuat anda diperhitungkan untuk proyek yang lebih besar…

Tidak mata duitan

Atasan ,konsumen ,perusahaan tidak akan tutup mata atas kesungguhan anda melayani dengan baik apalagi dengan anda tidak hitung hitungan uang tips.Karena untuk kerja anda melayani dengan baik akan membangun persepsi tentang integritas diri anda.

Miliki pergaulan luas.

Dengan memiliki pergaulan luas anda bisa ‘membranding diri” tanpa anda sadari. Kepribadian postif anda merupakan promosi tersendiri untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan tidak membatasi pergaulan anda bisa dikenali dan dipertimbangkan untuk pantas menduduki pekerjaan /jabatan yang pantas.

Adaptasi

Beradaptasi dengan lingkungan apapun akan membuat anda,bisa memanfatkan peluang untuk menunjukan kompetensi dan ketulusan pelayanan yang membuat anda mudah diterima dan dibantu untuk lebih maju oleh rekan kerja ,atasan dan costumer.

Jadi tidak ada alasan untuk ikut ikutan pada jalan yang tidak benar…

Rabu, 01 Februari 2012

Merebut Peluang




Kebanyakan orang orang sukses adalah orang orang yang mengenali peluang dan kemudian merebutnya..!Namun banyak orang beranggapan bahwa peluang itu adalah keberuntungan ,mereka beranggapan “..kalau tidak beruntung mana mungkin dapat peluang!” .Sehingga muncul lah kalimat “kamu lagi beruntung” makanya dapat peluang.



Jika alasan keberuntungan sebagai dasar meraih peluang maka anda tidak akan dapat mengenali peluang apalagi merebutnya.Jika diamati orang orang yang sukses itu berhasil bukan lantaran keberuntungan secara mendadak melainkan tercipta dari kemampuan mengenali dan menggunakan setiap kesempatan kecil yang dimanfaatkan secara optimum.

barang siapa tidak mampu mensyukuri yang sedikit tidak akan mampu mensyukuri yang banyak”.seseorang yang tidak sanggup mengelola keuntungan yang sedikit dapat dipastikan tidak akan bisa mengelola keuntungan besar bahkan bisa berakhir dengan kepailitan.Memanfaatkan keuntungan/peluang peluang kecil secara optimal sebagaimana mestinya akan mengantarkan anda untuk sedikit sedikit meraih kesuksesan besar.Berhentilah berpikir anda akan mendapatkan keberuntungan mulailah dengan mulai mengelola sekecil apapun peluang kecil yang saat ini sudah anda kenali dan anda raih..!.

Dengan banyaknya anda mengelola peluang peluang kecil anda akan semakin kaya dengan pengalaman pengalaman yang mengantar anda bertemu dengan kesuksesan besar.”Artis besar dulunya hanya figuran,Pengusaha besar dulunya hanya usaha rumahan dsb.Jangan biarkan alasan alasan yang anda ciptakan sendiri sebagai zona nyaman menghilangkan kepekaan anda mengenali peluang sehingga anda kehilangan kesempatan.

Berbagai upaya yang bisa anda lakukan agar bisa merebut peluang adalah sebagai berikut:

Membuka diri :

Ketidak berani an anda dalam menerima kekurangan diri sendiri bisa menjadi penghalang kepekaan anda dalam mengenali peluang.Jika dihadapan anda saat ini ada sebuah peluang kecil yang lewat anda bersiap untuk meraihnya atau justru anda beranggapan bahwa peluang itu terlalu kecil biarkan saja terlewatkan.

Antara gengsi dan kesediaan untuk meraih peluang akan seringkali membuat seseorang menjadi terhalang untuk meraih peluang tersebut. Maka anda harus berani menyingkirkan “harga diri”

Yang salah itu kalau anda menginginkan peluang itu bisa anda dapatkan apalagi jika anda memang sudah dalam kondisi yang sangat “kepepet”. Bukalah hati anda untuk mengakui bahwa saat ini anda memang sedang membutuhkan sesuatu guna perbaikan diri dan segera manfaat kan peluang itu selanjutnya singkirkan segala macam gengsi yang anda buat sendiri…


Carilah Informasi

“Orang yang mempunyai informasi akan memiliki kekuasaan” kepekaan dalam mencari informasi yang berguna buat kemajuan dan kebaikan semestinya anda lakukan sejak dini sebagai bekal kesuksesan masa depan. Informasi bisa anda mulai dari ilmu pengetahuan yang dapat menumbuh kembangkan potensi yang anda miliki sampai pada informasi tentang dunia karir yang memungkinkan anda meraih sukses di masa depan. Baik melalui jalur akademik maupun non akademik.

Intisari dari kemampuan anda merebut peluang amat ditentukan dari keberanian anda mengakui kekurangan diri ,mencari informasi dan kesiapan diri anda dalam meraih peluang.