Kamis, 31 Januari 2013

Kiat Mengatasi Perasaan Terbebani Dalam Berprofesi












29:2



29:3


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka


dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
 dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. QS Al- Ankabut ;2-3

“Capek deh..!, setiap bulan  harus membuat laporan kegiatan dalam bekerja padahal kan ini semua adalah rutinitas ,sepertinya beban tugasku makin berat saja..ada saja tambahan tugas dari hari kehari”. Keluhan ini bisa menimpa semua orang termasuk diri anda. Namun jika keluhan ini terus bersemayam dalam pikiran anda tentu akan mengganggu perasaan nyaman dalam bekerja ,menurunkan motivasi dan bisa saja menurunkan produktivitas kerja 

Lantas bagaimana ...?





. Agar semua nya belum terlambat perlu merombak persepsi terhadap beban kerja  dengan memiliki kesanggupan untuk merespon positif keadaaan yang tidak menyenangkan,Merubah pendangan bahwa pekerjaan yang anda jalankan  ,sebagai berikut:


·         Dari kewajiban menjadi sebuah keinginan, “hanya orang yang menginginkan yang akan memperjuangkan terwujudnya keinginannya itu’
·         Dari  formal menjadi pengalaman, “dengan memiliki pengalaman maka makin bertambahlah ilmu dan keterampilan’
·         Dari kecemasan menjadi kepercayaan, “memiliki kepercayaan bahwa pekerjaan yang dikerjakan membawa manfaat minimal bagi berkembangnya pengalaman diri sendiri”
·         Dari paksaan menjadi pilihan; “jika pekerjaan memang tidak bisa ditolak jadikan bahwa pekerjaan itu adalah pilihan yang  memang harus dikerjakan”.
·         Dari perintah menjadi penghargaan:”jika perintah itu diberikan memang lantaran anda pantas untuk menjalankannya anggap saja sebagai bentuk penghargaan”.
·         Dari  untuk nama baik orang lain/tim/devisi menjadi juga untuk kepentingan diri sendiri; “ pekerjaan yang dikerjakan dengan optimal memang untuk kepentingan devisi namun peranku juga cukup besar di sana”.
·         Dari sekedar tugas menjadi ikut merasakan : “ memang tugas ini harus dikerjakan saat orang lain tidur namun sepertinya aku bisa merasakan bagaimana enaknya bertugas saat orang lain tidur’.
·         Dari sekedar di meja kerja biasa di mana saja: ‘memikirkan kemajuan karir pribadi tidak hanya saat aku duduk di meja  kerja saat aku diluar pun perlu berpikir bagaimana mengembangkan diri”.
·         Komunikasi dengan atasan bukan tanya jawab tapi dialog: “ walaupun aku memang harus menjawab semua pertanyaan tapi aku pikir ini adalah dialog yang logis harus disampaikan”.
·         Dari sekedar hubungan otoritas menjadi hubungan baik: “ dikantor memang dia atasan ku tetapi diluar konteks pekerjaan bos adalah sahabat baik bagiku’.

Individuals who succees have believed in the power of commitmen.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar