“Dan kami menciptakan manusia dalam keadaan sebaik
baiknya”. QS At Tiin :4
“Setelah sukses
menangani proyek perusahaan besar ,proyek proyek besar pun menghampiri, kank..! Padahal saya tidak pernah kepikiran punya
usaha ini.”Alfan pemilik sebuah PT bidang jasa kotraktor.
Beliau menceritkan
asal usul keterampilan mengelas yang tidak pernah dipelajari sebelumnya.
“Setelah lulus SMA
dari pelosok Jawa Timur ,saya nekat keSurabaya.Tahu sendiri lulusan SMA ditahun
87 an bisa bekerja apa .Saya hanya berbekal Rp 55.000,- namun namanya nekad saya tak pernah hiraukan apakah uang itu
cukup atau tidak.Prinsipnya saya mau mengubah nasib.”
“Nekad memang bukan
sesuatu yang baik,setidaknya saat saya numpang dirumah pakde di Surabaya barat.Tanpa
bekal keahlian apa apa saya belum mendapat pekerjaan apa apa selama empat
bulan,malu binggung sungkan pasti.Namun pakde tahu bahwa saya tiap hari
berangkat mencari pekerjaan.Hingga suatu hari saya ditawari teman pakde untuk
membantu bekerja di bengkel lasnya .Walaupun saya nggak ngerti ngelas terima
aja pekerjaan ini daripada ngganggur!.Pekerjaan pertama yang saya lakukan
adalah mengelas Mobil Jeep Jimny,Dengan
didampingi rekan senior pekerjaan ngelas saya pun berhasil,prinsip saya coba
saja,sambil belajar..!”
“Lama kelamaan karena kesungguhan saya belajar ,mau diajari ,mau
menerima kritik dan belajar dari kesalahan sebelumnya saya menjadi ahli. Bengkel
teman pak de ini menjadi Laborotarium ngelas gratis bagi saya .Sekaligus
dapat uang (walau tidak seberapa),hehe tapi harus tetep disyukuri . Saya senang karena lama kelamaan saya saya
mendapatkan kepercayaan dari bengkel untuk pengerjaan las dengan tingkat
kerumitan yang lebih tinggi.”
“Suatu saat saya
bertemu dengan Pak Hartono beliau pemilik pabrik pembuatan logam dan aluminium
saya ditawari sebagai tehnisi diperusahaan itu.Untuk menambah wawasan dan
pengalaman saya menerima tawaran itu. Sembari menjadi tehnisi saya pun nekad sore hari melanjutkan mencari order untuk
perusahaan dimana saya pertama kali belajar las yaitu temannya. Pak De. Lumayan
penghasilan saya ganda namun juga lantaran saya
cinta dunia las mengelas . Saya juga baru menikah biasa ingin membahagiakan
keluarga..”.tehnisi merangkap marketing”.
“Dari bekerja di
Perusahaan Pak Hartono saya menjadi memiliki banyak pengalaman dan keahlian
terutama dalam pembuatan produk berbahan dasar logam untuk fabrikasi seperti
kerangka kerangka mesin,tangki besar,tabung pengolahan limbah container dsb. Termasuk
yang berbahan dasar aluminium dan baja.”
“Sampai suatu saat
saya bertemu dengan pengusaha besar yang ingin diversifikasi usaha ,saya
dimodalin hingga menjadi ,yang kank hari lihat saat ini”.sambil tersenyum
bahagia.
“Karena penasaran saya
pun bertanya;untuk menjadi ahli las yang luar biasa handal seperti anda ini
kecakapan apa saja yang harus dimiliki..?
“Biasa aja kank ,hanya
persoalan jam terbang. Tapi harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil las yang
maksimal dan berkualitas. Imajinasi ,perencanaan
Dan pengukuran harus pas sesuai persisi produk yang dibutuhkan. Meminimalisasi
terbuangnya bahan baku,penyusutan dan perubahan bentuk produk.Menghitung dengan
tepat peleburan produk dan bahan las serta menghindari keretakan setipis
apapun.Ya bukan hanya thinking tapi juga insting…”begitu beliau mengakhiri ceritanya .
Dan saya dapat kuliah
soft skill dari ahlinya yang sampai pada puncak kesuksesannya tidak tertarik menjadi sarjana…!
gmn cara menimbal aluminium pak? mkasih
BalasHapus