Kank Hari Islamic Asean HRD Motivator |
“Kank bagi kami kepastian sebuah keputusan itu lebih penting dibanding
tidak ada kepastian seperti ini, Bagaimana menghadapi pimpinan arogan dan
menunda nunda keputusan..?”
Ada banyak penyebab mengapa
atasan/pimpinan anda menjadi seorang
pemimpin yang tidak memeliki kemampuan dalam pengambilan keputusan, bukan saja
persoalan perilaku hati hati tapi justru sebenarnya menunda keputusan karena
tidak mengerti apa yang harus diputuskan. Sementara dirinya sendiri arogan
mengandalkan gengsi mengakui kekurangan
itu dan enggan bertanya kepada bawahan yang lebih mengerti dikarenakan terlalu takut dikatakan sebagai atasan yang tidak
kredible, (apalagi menduduki jabatan tersebut memang bukan karena kelayakan
tapi karena alasan alasan lain yang tidak etis).
Dengan kata
lain atasan tersebut menyadari keterbatasan kompetensi dirinya dan menyadari
tantangan pekerjaan dirasakan sangat berat tapi enggan atau gengsi mengakuinya. Jika dibiarkan bisa rusak sebuah
organisasi, dikarenakan jika sebuah urusan diserahkan kepada orang yang bukan
ahlinya tunggu saja kehancurannya..Sementara bawahan sangat tidak berdaya dan
tidak memiliki kewenangan untuk menggantinya, menyakitkan..!,
Namun jika anda merasa harus
memperbaiki keadaan beberapa kiat berikut ini akan bisa membantu.
Jangan Bicara Hasil Kinerja
“Atasan tidak kompeten biasanya takut jika berbicara
hasil”.
Jika anda memiliki gagasan jangan
berbicara tentang hasil kinerja yang ideal , dikarenakan atasan seperti ini
tidak suka jika merasa digurui, ditekan dengan konsep ideal atau harapan yang
ingin dicapai. Lebih baik minta saja pendapatnya atau arahannya untuk projek
yang akan dibicarakan. Coba ajukan saran dengan memberikan pertimbangan resiko
yang dapat merusak reputasi dirinya jika arahan tersebut memang jauh dari
standart yang diharapkan oleh stake holder. Artinya kalahkan ego anda untuk
kelihatan benar gunakan cara cara yang
membuat atasan anda merasa dirinya “besar”. Dan anda pasti akan terus
dijadikan penasehatnya, tanpa harus meninggalka prinsip prinsip hidup.
Tertawalah bersamanya
“Pimpinan “kesepian “ mencari teman curhat bukan
penasehat”.
Jadilah bawahan yang empati, walau
harus dipaksa sih, atasan yang arogan sering merasa kesepian dikarenakan
beranggapan semua orang hanya mengambil keuntungan darinya dan tidak semua
orang bisa mengerti dirinya. Akibatnya termakan oleh prasangka diri sendiri
sehingga memusuhi setiap orang berakibat pada diri sendiri dijauhi banyak orang dan berakhir dengan
kesepian.
Sadarilah bahwa atasan seperti
ini sebenarnya patut dikasihani dan jadilah sahabat yang mepati dengan, anda
merasa senang dengan kehadirannya, tidak menolak dalam hati atas keberadaannya,
tertawalah pada gurauannya dengarkan ceritanya, atau jika berdiskusi
berdiskuilah dengan harmonis alias lebih banyak mengalah( selama tidak menabark
prinsip), buat dirinya tahu bahwa anda senang dengan keberadaannya dsb. (jika
harus berbohong , berbohonglah demi kebaikan, walau dalam hati sebenarnya
mengikari ) niscaya anda akan selalu menjadi sahabatnya.
Berdoalah “agar badai pasti berlalu
dikarenakan bertemu dengan atasan/pimpinan demikian, musibah sekaligus ujian
bagi kesabaran anda jika anda memang tidak bisa /mungkin resign.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar