Sabtu, 26 Februari 2011

Human Assets dalam MBS belajar dari Imam Ja’far as –Shadiq Kajian Spiritual Manejemen




Human Assets dalam MBS belajar dari Imam Ja’far as –Shadiq

Kajian Spiritual Manejemen

Bihar al Anwar,,:" Imam Ja’far as –Shadiq pada suatu hari bersama beberapa orang sahabatnya.beliau memilih berjalan kaki bersama sahabat-sahabatnya,tiba tiba tali sepatunya putus. Kemudian sepatunya dilepasnya dan dijinjing,lalu berjalan tanpa sepatu.Ketika hal itu diketahui oleh Ibnu Abi ya’ruf,sahabtnya yang terkemuka,maka dia melepas sepatunya dan diberikan kepada al Imam Ja’far agar supaya dipakai.Namun al Imam menolak dan tidak suka ,terhadap apa yang dilakukan sahabtnya itu beliau berkata;”Sesungguhnya orang yang ditimpa musibah itu lebih patut ,bersabar.


Memimpin sebuah sekolah butuh seni leadership tersendiri.Sering kali Kepala Sekolah merasa cemas terhadap kemajuan dan perkembangan sekolah yang dipimpinnya.Selain banyaknya kewajiban, tuntutan dan laporan kepadaa instansi terkait,lebih lebih penerima BOS. Seorang pun dibuat”kepikiran’soal kinerja guru yang kurang menggembirakanalias belum sesuai harapan,tingkat demotivasi mereka tak kunjung membaik.termasuk laporan keluh kesah dari para guru perihal perilaku belajar siswa ,kurang nya dukungan orang tua murid dan segala macam persoalan. Saat pertemuan pagi atau saat ngobrol santai.

Mengingat;”Every person in the school has a continuous improvement plan for academic and personal skill/knowledge development embedded into the management system and part related to the school development plan.’. Lifelong Learning C21st.

Maka seorang KS dituntut perilaku seperti yang disabdakan Nabi Saw:”Orang –orang terpilih di antara kalian adalah seorang yang dapat megingatkan kalian kepada Allah bila bertemu,tutur katanya dapat menambah ilmu diniyah(keyakinan agamanya) dan amal perbuatannya dapat memberi semangat kepada kalian beramal demi akhirat kalian “(HR Hakim dan Ibnu Umar ra)

Mungkin,implementasi dari hadist tersebut terwujud dalam diskripsi integritas KS .Seperti:tanggung jawab dan konsisten terhadap tugas ,berkelakuan luhur ,berwibawa,tegas ,bijaksana dalam bertindak, kecakapan mengendalikan emosi mengahadapi situasi tertekan,memiliki emphatic- listening serta mengayomi semua pendidik,,tenaga kependidikan anak didik dan stake holder yang lainnya.


Seorang KS yang diberi amanah dan tanggung jawab mengelola sekolah,kiranya perlu lebih memahami kompetensi dari para guru yang dikelolanya itu denagan lebih baik. Bukan hanya menguasai manjemen administrasi dan system pelaporan saja..!Sebab sudah semestinya guru –guru tersebut ditempatkan sebagai “Human Assets”. Agar supaya hal ini bisa terlaksana maka KS harus memahami beberapa prinsip manajemen “Human Asset” diantaranya:

Pertama,perlunya pemantapan dalam membuat competitive plan yang implementatif dan bermanfaat.Rencana yang telah dibuat dan hasil implementasi yang diperoleh.Dinamika kegiatan sekolah denagan partisipasi aktif semua stake holders(Pendidik,tenaga kependidikan dan siswa)denagan dukungan komite sekolah dan wali murid.

Kedua,target yang terukur yaitu menentukan target sasaran yang ingin dicapai mulai harian,mingguan ,bulanan,kuartal semester hingga periode tertentu ,mirip mirip Repelita zaman orde baru. .Dukungan semua stake holder termasuk rang tua , instansi terkait,dunia usaha dan media massa pada kegiatan sekolah selama ini.

Ketiga system monev yang merupakan tolok ukur standar sasaran diwujudkan dalam KPI( key performance indicator) meliputi proses kerja dan hasil akhir.Proses kerja diwujudkan dalam ;internalisasi visi misi sekolah oleh seluruh elemen SDM,sistem monev yang terintegrasi ,rutin /periodic dan ditindak lanjuti didalam setiap program,pelaksanaan .fenomena semangat/antusiame dalam setiap kegiatan oleh seluruh warga sekolah.

Hasil akhir terwujud dalam:prestasi sekolah yang berdaya saing diberbagai kompetisi,mutu lulusan dipercaya “user”, keterikatan emosi para alumni untuk kemajuan sekolah, jaringan kerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri.

Sedangkan tugas berikutnya adalah hasrat yang kuat Kepala Sekolah untuk memperjuangkan kemajuan dan perkembangan sekolah dengan peningkatan kesejahteraan dan mutu SDM nya.Yang terwujud dalam :pelatihan yang berkelanjutan bagi diri sendiri dan SDM,nuansa moderintas didalam sekolah serta studi studi pengembangan mandiri terkait dengan bidang tugas yang dijalani.Dari pengalaman saya selaku motivator dan konsultan SDM,Baik guru Kepala sekolah dan pengawas sering mengalami kesulitan dalam melakukan ilmu yang didapat dari pelatihan disekolahnya dengan beberapa alasan,menyedihkan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar