Minggu, 28 Agustus 2011

Batal Akuntan,Jadi Manajer Penjualan ,Kisah Budianto bekerja pada perusahaan keluarga.




“Waktu lulus SMA,sebenarnya saya punya rencana menjadi akuntan,saya masuk ke Fakultas Ekonomi PTS favorit.Sebelum di perusahaan yang sekarang, saya dulu sempat bekerja di beberapa kantor akuntan,lalu ke kantor lembaga finance,sempat juga bekerja di perusahaan Multi Nasional dan akhirnya saya bekerja ditempat ini.”

“Banyak pengalaman diluar pendidikan formal yang membangun karakter saya ,terutama “kegiatan jualan ‘,Lantaran ekonomi pas pasan saya pernah ikut orang untuk mengendakan kegiatan melalui video dan foto,ya hasilnya lumayan. Disamping saya juga memberikan bimbingan belajar privat ke rumah rumah pada hari –hari tertentu. Lumayan hasilnya untuk tambahan uang kuliah”.


"Pada saat pertama kali masuk diperusahaan ini tidak terbayang saya bisa menduduki ,Top Management saat itu saya hanya assiten manager yang juga owner. Maklum saya bekerja pada perusahaan keluarga. Tidak ada rahasia sukses ,Cuma kami sepakat waktu itu untuk membawa perusahaan ini menjadi lebih professional.Pada awalnya saya memang berat ,lantaran banyak mendapat tentangan dari para manager manager lain yang notabene adalah anggota keluarga. Namun owner mengijinkan. Butuh pengorbanan,pengorbanan dari ownernya juga pengorbanan dari sebagian besar karyawan."

"Mula mula saya harus meyakinkan semua karyawan agar memiliki sense of ownership ,tidak hanya skeder sebagi ukuran formalitas.Kerena hanya dengan menumbuhkan senseof ownership mereka dapat memebrikan yang terbaik sekaligus memiliki loyalitas . tentunya saya juga mendekati dengan reward yang memadai dalam bonus dan tunjangan yang lain bagi mereka sebagai mudharabah /profit sharing."

"Saat ini ada sekitar 1000an karyawan karyawan pada unit kerja kami,cara kami merangkul mereka adalah dengan membuat mereka puas terlebih dulu,materi dan psikisnya.Prinsipnya jika merasa puas dengan perusahaan maka akan lebih mudah baginya memuaskan pelanggan. Walaupun kami pun juga mengelola konflik konflik produktif bagi kemajuan perusahaan"

"Strategi bertahan dalam kegentingan saat perekonomian di Indonesia menurun era 2008 adalah meningkatkan ketangguhan mental team agar mereka berfokus untuk terus menghasilkan dalam posisi pasar lesu dengan prinsip “effektif akan sukses’.Kesemuanya kami galang menjadi satu kesatuan yang solid ,barulah kami bisa berinovasi dan pada akhirnya pertumbuhan perusahaan menjadi lebih pesat".

“Saya bermimpi bisa menjadi pemain global setidaknya Asia Pasifik,kalau kinerja teman teman tetap bertahan seperti ini. tidak mustahil mimpi saya terwujud",Pak Budianto menutup cerita pengalaman suksesnya.

Kunci dari keberhasilan pak Budianto adalah Soft Skill meliputi keberanian membangun kredibilitas pribadi di dalam organisasi ,walaupun tidak sejalan dengan ilmu yang dipelajarinya.Kedua memanfaatkan ilmu akuntansi nya untuk mendorong terciptanya sense of ownership para karyawan dengan meykinkan semua pihak terutama dalam profit sharing kepada Manajer keuangan dan Owner. Ini artinya kecakapan mempengaruhi.Dan yang terakhir adalah memahami peluang orang lain dalam posisi penting mereka sehingga tercipta hubungan yang nyaman dalam atmosfir kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar