Jumat, 30 September 2011

Menjadi Dokter Gigi Terinspirasi Papa


“Hai orang orang beriman,bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah tiap tiap diri memperhatikan apa yang ia kerjakan untuk esok “. QS al Hasyr : 18




“Saat saya  mendaftar kuliah di  STAN  dan Kedokteran Gigi,dua duanya diterima.meskipun papa memberikan kebebasan memilih profesi. Tapi papa memberi pengertian ,menjadi dokter gigi lebih fleksible terutama bagi saya ketika berumah tangga nanti..Papa ingin  saya juga berpenghasilan dan tidak mengandalkan gaji suami .

“Saat itu saya sadar daripada memulai dari nol untuk mengenali materi perkuliahan saya pasti mengalamai kesukaran dalam penyesuaian diri.Mengingat sejak kecil saya ikut menemani papa ,bermain ditempat praktik ,belajar sampai “dihukum “ ditempat praktik.pas hari libur saya sering dilibatkan untuk ikut membersihkan peralatan dsb.’ .

“Papa sangat peduli dan perhatian pada pendidikan dan kepribadian saya,terutama untuk perkembangan hasil belajar atau prestasi akademik ,ibu mendapat mandat mendampingi saya belajar ..pernah suatu saat salah satu nilai rapor saya ada yang merah . Wah papa marahnya minta ampun ,,walaupun tidak melakukan kekerasan verbal dan fisik namun  saya takut juga. Tapi setelah marahnya redah  ,papa memang tidak memperpanjang urusan..”.

“Papa sangat ketat dalam member kebebasan kepada saya terutama berteman dan jalan jalan.” Sejak SMP ,saya “diawasi” untuk pulang tepat waktu. Kalu telat harus ada alasan yang jelas.walaupun teman teman bisa bebas ,nonton ,keplasa ,atau makan makan di restoran dan saya tidak tapi saya menikmati kok!”.

“Pada saat saya SMA pernah absen tidak mengikuti les di LBB,lantaran mengantar teman yang sakit kerumah sakit.ternyata petugas LBB telepon kerumah dan diterima papa. Habis deh disidang…namun setelah mendapat penjelasan ,papa akhirnya mengerti juga …Papa  hanya ingin anaknya jujur dan berani bercerita …”

“Untuk pacaran ,wah saya  baru berani setalah kuliah …bukan saja takut pada papa tapi memang saat itu tidak kepikiran..”

“Walau papa menurut banyak orang adalah orang yang keras . namun sejak dulu papa memiliki sikap ramah dan sabar dalam menghadapi pasien.Papa sering meminta maaf kepada kami jika tidak dapat memenuhi janji lantaran pasien . Bagi papa pasien adalah segalanya. Kesabaran papa menjelaskan kepada pasien sampai yakin membuat papa di”cintai “pasien .. Papa senantiasa berusaha menyinergikan antara kepentingan keluarga dan profesi.”



Hal yang membuat saya sukses menjadi dokter gigi dan kelak akan saya tanamkan kepada anak anak adalah: Kejujuran,Kesungguhan,Kerja Keras Disiplin dan Kasih Sayang yang pernah saya dapatkan dari papa. .”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar